STRATEGI PENGEMBANGAN SENTRA INDUSTRI KREATIF TAS ENCENG GONDOK SEBAGAI PRODUK UNGGULAN KABUPATEN LAMONGAN
Sari
Menurut Kementrian Perdagangan Republik Indonesia, Industri kreatif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari ekonomi kreatif yang berfokus pada penciptaan barang dan jasa dengan mengandalkan keahlian, bakat dan kreativitas sebagai kekayaan intelektual adalah harapan bagi ekonomi Indonesia untuk bangkit, bersaing dan meraih keunggulan dalam ekonomi global. Ada 14 subsekotor industri kreatif yang menjadi perhatian pemerintah yaitu; kerajinan, permainan interaktif, arsitektur, layanan komputer dan piranti lunak, riset dan pengembangan, periklanan, penerbitan dan percetakan, music, desain, fesyen, film, video, dan fotografi, pasar barang seni, seni pertunjukan, televisi dan radio. Kabupaten Lamongan merupakan salah satu daerah yang berpotensi baik dalam pembuatan kerajinan anyam karena bahan pembuatan anyam mudah ditemukan di sekitar daerah lamongan. Seperti enceng gondok yang banyak tumbuh dilingkungan tempat tinggal masyarakat Lamongan. Sudah beberapa tahun lamanya kota Lamongan memanfaatkan limbah tanaman enceng gondok untuk berbagai keperluan. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian tentang pengembangan industri kreatif tas enceng gondok. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sebuah strategi pengembangan sentra industri kraetif tas enceng gondok agar eksistensi sentra industri kraetif tas enceng gondok dapat berkembang dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar sertameningkatkan pendapatan asli daerah Kabupaten Lamongan. Metode yang digunakan adalah Kerangka Perumusan Strategi (Strategy Formulation Framework) Fred R David yang menggabungkan data Eksternal Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE), kemudian dilakukan analisis SWOT. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa industri tas enceng gondok memiliki pasar yang bagus, tetapi perlu dilakukan beberapa alternatif strategi yaitu; memasarkan produk melalui teknologi informasi, diversifikasi produk, bekerja sama dengan pemerintah dan distributor lokal. Oleh karena itu perlu adanya pembinaan dari pemerintah dalam mengembangkan inovasi desain produk dan inovasi dalam pemasaran. Sehingga eksistensi sentra industri tas enceng gondok dapat berkembang dan membuka lapangan pekerjaan bagi warga sekitar serta meningkatkan pendapatan asli daerah Kabupaten Lamongan.
Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2008. Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025.
F. R. David, Strategic Management Concepts and Cases, Edisi 10, Pearson Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey, 2011
Palamba. S.P.T. 2012. Strategi Pengembangan UKM Berbasis Kluster (Studi Kasus : Sentra Industri Batik Jetis Sidoarjo dan Sentra Sepatu Wedoro). Program Studi Teknik Industri Universitas Pelita Harapan Surabaya.
Puspitasari, dkk 2012, Strategi Pengembangan Usaha Kerajinan Enceng Gondok Sebagai Produk Unggulan Kabupaten Semarang Menggunakan Analisis Rantai Nilai, Jurnal Teknik Industri Universtas Diponegoro Vol VII, No 2, (Mei) pp 113
Sakaran, Uma. 2008. Research Methods for Business: A Skill-Building Approach. Second Edition. New York: John Willey &Sons.
Sukarno. G. 2012. Pola Corporate Social Responsibility Dalam Pemberdayaan Usaha Kecil Kerajinan Sepatu dan Sandal di Kabupaten Sidoarjo. National Conference on Management Research 2008. ISBN: 979-442-242-8.
Sutaryo, 2004, Pengaruh Karakteristik Inovasi terhadap Adopsi Tekonologi Internet oleh UKM, Jurnal ekonomi dan Keuangan, Vol. 2, No.2 (Juni), pp 290
Soetrisno, N (1999). Pengembangan UKM, Ekonomi Rakyat dan Penanggulangan Kemiskinan, Publikasi Ilmiah, Jakarta
Tambunan, Tulus. 2001. Industrialisasi di Negara Sedang Berkembang, Kasus Indonesia, Ghalia Indonesia, Jakarta
Yuwanto, Sahari. 2007. Pengertian Enceng Gondok. Bandung : ITB Central Library.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
![]() | ![]() |