ANALISIS KELAYAKAN USAHA KERIPIK KENTANG
Sari
Kota Batu merupakan daerah tujuan wisata bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, karena memiliki berbagai macam pesona alam yang telah dikelola dengan baik. Perkembangan objek wisata
yang semakin pesat, membuat para pengusaha oleh-oleh khas Kota Batu semakin berkembang. Hal itu juga sangat dirasakan oleh pengusaha keripik kentang, yang mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Jika musim penghujan maka kesulitan dalam melakukan pengeringan. Karena jika dijemur dan tidak kering sampai dua hari, maka akan menurunkan kualitas keripik kentang. Bahkan akan membuat produk
tersebut menjadi terkena jamur dan tidak layak untuk proses selanjutnya. Pengeringan keripik kentang dengan alat pengering mekanik dapat menjamin mutu yang baik daripada pengeringan secara alami. Pada
dasarnya alat pengering mekanik diciptakan agar pengeringan dapat dilakukan kapan saja. Selain itu diharapkan dengan alat ini dapat mempercepat waktu pengeringan dan dengan kualitas serta kuantitas
hasil yang baik. Warna kentang yang baik adalah kuning kecoklatan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Periode (PP)
dan Break Event Point (BEP). Adapun hasil penelitian menunjukkan hasil nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp 330.618.926 dan layak karena NPV > 0, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 9,08% adalah
layak karena lebih besar daripada nilai bunga Deposito yang berlaku pada bank saat ini , Payback Periode (PP) sebesar 1 Tahun 2 bulan adalah layak karena masih lebih kecil dari masa periode investasi, dan
Break Event Point (BEP) sebesarĀ sebesar Rp 247.666.480 adalah layak karena usaha tersebut tidak untung dan tidak rugi jika memperoleh pendapatan sebesar Rp 247.666.480. Para pengusaha keripik
kentang masih mempertahankan pengeringan keripik kentang, yaitu dengan menggunakan energi sinar matahari, karena pertimbangan harga bahan baku dan biaya produksi dan pemasaran yang sangat peka
mempengaruhi hasil penjualan dan laba.
yang semakin pesat, membuat para pengusaha oleh-oleh khas Kota Batu semakin berkembang. Hal itu juga sangat dirasakan oleh pengusaha keripik kentang, yang mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Jika musim penghujan maka kesulitan dalam melakukan pengeringan. Karena jika dijemur dan tidak kering sampai dua hari, maka akan menurunkan kualitas keripik kentang. Bahkan akan membuat produk
tersebut menjadi terkena jamur dan tidak layak untuk proses selanjutnya. Pengeringan keripik kentang dengan alat pengering mekanik dapat menjamin mutu yang baik daripada pengeringan secara alami. Pada
dasarnya alat pengering mekanik diciptakan agar pengeringan dapat dilakukan kapan saja. Selain itu diharapkan dengan alat ini dapat mempercepat waktu pengeringan dan dengan kualitas serta kuantitas
hasil yang baik. Warna kentang yang baik adalah kuning kecoklatan. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Payback Periode (PP)
dan Break Event Point (BEP). Adapun hasil penelitian menunjukkan hasil nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp 330.618.926 dan layak karena NPV > 0, Internal Rate of Return (IRR) sebesar 9,08% adalah
layak karena lebih besar daripada nilai bunga Deposito yang berlaku pada bank saat ini , Payback Periode (PP) sebesar 1 Tahun 2 bulan adalah layak karena masih lebih kecil dari masa periode investasi, dan
Break Event Point (BEP) sebesarĀ sebesar Rp 247.666.480 adalah layak karena usaha tersebut tidak untung dan tidak rugi jika memperoleh pendapatan sebesar Rp 247.666.480. Para pengusaha keripik
kentang masih mempertahankan pengeringan keripik kentang, yaitu dengan menggunakan energi sinar matahari, karena pertimbangan harga bahan baku dan biaya produksi dan pemasaran yang sangat peka
mempengaruhi hasil penjualan dan laba.
Kata Kunci
Analisis Kelayakan, NPV, IRR, PP, BEP
Teks Lengkap:
PDFRefbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
![]() | ![]() |