TRADISI DAN BUDAYA ISLAM LOKAL SEBAGAI BASIS KETAHANAN USAHA KERAJINAN TANGAN SONGKOK, PECUT, DAN TAMPAR DI DESA SERAH PANCENG GRESIK

Ahmad Ubaidillah, Misbahul Khoir

Sari


Penelitian ini akan menjawab dua pertanyaan. Pertama, apa saja budaya Islam dan tradisi lokal yang menjadi basis ketahanan usaha kerajinan tangan di Desa Serah Panceng Gresik. Kedua, bagaimana ketahanan usaha kerajinan tangan songkok, pecut dan tampar di Desa Serah Panceng Gresik. Tujuan penelitian meliputi; pertama, untuk mendeskripsikan apa saja budaya dan tradisi Islam lokal yang menjadi basis ketahanan usaha kerajinan tangan songkok, pecut dan tampar di Desa Serah Panceng Gresik. Kedua, untuk mendeskripsikan ketahanan usaha kerajinan tangan songkok, pecut dan tampar di desa Serah Panceng Gresik. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif-deskriptif dengan maksud memahami fenomena yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, dan tindakan secara holistik dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. Dalam penelitian ini, instrumen utamanya adalah peneliti itu sendiri. Sumber data primernya adalah observasi dan wawancara dengan pengrajin songkok, pecut dan tampar, sebagai informan kunci dengan menggunakan teknik bola salju (snowball sampling). Sedangkan sumber data sekunder berupa informasi dari sumber lain yang dianggap memiliki keterkaitan dengan tujuan penelitian, seperti kebijakan desa, koran, majalah, dokumen, dan lainnya. Metode pengumpulan data meliputi; Observasi, Wawancara Mendalam (In-depth Interview) atau FGD (Focus Group Discussion), Dokumentasi, dan Triangulasi. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan langkah-langkah analisis data yang ditawarkan oleh Creswell. Langkah tersebut  bisa digambarkan melalui tahapan berikut; Mengolah dan mempersiapkan data untuk dianalisis, membaca keseluruhan data, menganalisis lebih detail dengan meng-coding data, mempertimbangkan petunjuk-petunjuk detail yang dapat membantu proses coding, memberikan deskripsi yang akan disajikan dalam laporan, mengiterpretasi dan memaknai data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Desa Serah banyak budaya dan tradisi Islam lokal yang dilestarikan oleh masyarakat, seperti sedekah bumi, membaca dziba’, membaca tahlil, menghadiri haul akbar, dan membaca sholawat secara bersama-sama setiap hari Jumat. Meskipun di dalam tradisi tersebut tidak melibatkan songkok, pecut, dan tampar secara langsung, ada dampak yang baik untuk mendukung ketahanan produksi songkok, pecut, dan tampar, yaitu dengan cara berdo’a bersama-sama meminta kepada Allah untuk dimudahkan dan dilancarkan usaha dalam produksi songkok, pecut, dan tampar. Dan juga sebagai ungkapan syukur atas apa yang diberikan Allah kepada masyarakat Desa Serah. 


Kata Kunci


budaya Islam, ketahanan usaha kerajinan, songkok, pecut, tampar

Teks Lengkap:

PDF

Refbacks

  • Saat ini tidak ada refbacks.