KUALITAS HIDUP ORANG DENGAN HIV/AIDS (ODHA) PADA KELOMPOK DUKUNGAN SEBAYA DI JOMBANG CARE CENTER PLUS
Sari
ABSTRAK
Kualitas hidup merupakan komponen penting dalam evaluasi kesejahteraan dan kehidupan pasien ODHA, karena HIV/AIDS bersifat kronis dan progresif sehingga berdampak luas permasalahanya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran kualitas hidup ODHA di kelompok dukungan sebaya Jombang Care CenterPlus (KDS JCC+) kabupaten Jombang. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan instrumen WHOQoL-HIVBREF. Responden berjumlah 79 ODHA yang diambil berdasarkan teknik Purposive Sampling dari 367 ODHA. Hasil penelitian kualitas hidup ODHA berdasarkan 6 domain, untuk domain fisik memiliki kategori cukup sebesar 54%, domain psikologis memiliki kategori baik sebesar 72%, domain kemandirian memiliki kategori cukup sebesar 71%, domain sosial memiliki kategori cukup sebesar 53%, domain lingkungan memiliki kategori baik sebesar 51% serta domain spiritual/religi memiliki kategori baik sebesar 67%. Kesimpulan penelitian berdasarkan total enam domain responden memiliki kualitas hidup baik sebesar 68%, sebesar 32% memiliki kualitas hidup cukup dan tidak terdapat responden dengan kualitas hidup kurang. Diharapkan ODHA dapat proaktif untuk lebih memperhatikan kesehatannya. KDS, tenaga kesehatan maupun pihak terkait dapat meningkatkan pelayanan Provider Initiated Testing and Counseling (PITC) kepada seluruh lapisan kelompok sasaran penularan HIV/AIDS.Kata Kunci
Teks Lengkap:
PDFReferensi
Dachlia, R.(2015). Hubungan Antar Prilaku Coping Dan Dukungan Sosial Keluarga Dengan Depresi Pada Ibu. Indonesian Psycology Journal. Anima. Vol 14, No.54.214-227.
Ditjen PP & PL Depkes RI. 2014. Laporan Statistik Kasus HIV/AIDS di Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Douaihy, A. (2001). Factors affecting Quality of Life in Patient with HIV Infection. Diunduh pada tanggal 5 Januari 2016 dari http://www.nedscape.com/view_articles.html.
Fitri,& Fatwa. (2017). Faktor-Faktor yang MempengaruhiKualitasHidupPenderita HIV yang MenjalaniRawatJalan di Care Supportand Treatment (CST) RumahSakitJiwa Daerah Sungai Bangkong Kota Pontianak.. 1(2)
Flora K.S, Anderson, R.J. (2015). Factors Affecting Quality of Life in PattientWith HIV Infection. . https://www.nedscape.com/view.article.html
Gowda, S., Ashok, N.C., Murali, D., Deepa.K. (2012). Quality of Life in HIV/AIDS Patients in Relation to CD4 count: A crosssectional study in Mysore district. International Journal of Health & Allied Sciences. Vol 1 issue 4. Oct-Dec 2012.
Hanovan, D. (2013). Global Effect HIV/AIDS Dimensi Psikologi. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Henni, D., Di, K.S. (2016). Pengalaman Odha Mendapatkan Dukungan Sosial Dalam Menjalani Kehidupan Sehari-Hari Di Malang Raya
Indriani, S. D., & Fauziah, N. (2017). Karena Hidup Harus Terus Berjalan (Sebuah Studi Fenomenologi Kehidupan Orang dengan HIV / AIDS), 6(1), 385–395.
Jovian, R.G.(2016). Stigma dan Diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS (ODHA).https://www.ragijov.or.id
Kambu, Y. (2015). Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keluarga Dalam Mmberikan Dukungan Terhadap Anggota Keluarga ODHA Di Subang, Jawa Barat. Jakarta: Balai Pustaka.
Karkashadze, E., Margaret. A., Nikoloz. C., Jack. D., & Tengiz. T. (2017) Assesment of Quality of Life in People Living with HIV in Georgia. International Journal of STD & AIDS. 2017,Vol. 28(7) 672-678.
Kumar, A., Girish, H.O., Ayesha, S. N., Balu, P.S., Vijay, K. (2014).Determinants of Quality of Life among People Living With Hiv/Aids: A Cross Sectional Study In Central Karnataka, India. International Journal of Medical Science and Public Health . 2014 Vol 3 Issue 11.
Mardiathi, D. (2011). Dukungan Kelompok Sebaya Terhadap Kualitas Hidup Pada Orang HIV/AIDS. Jakarta: Salemba Medika.
Nazir, K.A (2006). penilaian kualitas hidup pasce bedah coroner yang menjalani pasca bedah pintas rehabilitasi fase III dengan menggunakan SF-36. Jakarta: UI
Nojomi, M., Anbary, K., Ranjbar, M. (2008) . Health related Quality of Life in Patients with HIV/AIDS. Archives of Iranian medicine. Vol. 1. Number 6. Diunduh pada tanggal 17 Januari 2016 dari http:// ams.ac.ir.
Nuraeni, A. (2012). Eksplorasi makna spiritualitas pada klien dengan sindrom koroner akut yang menjalani perawatan di ruang intensif jantung RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Tesis, Universitas Padjadjaran, Bandung.
Polonsky, A. (2007). Understanding and Assesing Diabetes Spesific Quality of Life. Diunduh pada tanggal 13 Februari 2017 dari http://www.journal.diabetes.org
Ruutel K, Pisarev H, Loit HM, Uuskula A. (2009). Factors Influencing Quality of Life of People Living with HIV in Estonia: a cross-sectional survey. J Int AIDS Soc 2009;12:13
Unzila, S.R., Siti, R.N., Erwin, A.T. (2016).Hubungan Kepatuhan Anti Retroviral Therapy (ART) Satu Bulan Terakhir Dengan Kualitas Hidup Pasien HIV/AIDS DI RSUD DR. SOETOMO Surabaya. Media Gizi Indonesia. Vol 11, no 1 (2016).
Sudiharti, Yuyun, .,Heny, L.. (2014). Gambaran Kepatuhan Orang Dengan HIV-AIDS (ODHA) Dalam Minum Obat ARV Di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat tahun 2011-2012.
WHO. (2012). WHOQoL-HIVBREF Instrument . Departemen of MentalHealth and Substance Dependence. CH-1211 Geneva 27 Switzerland
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
![]() | ![]() |