PEMANFAATAN SERAT ECENG GONDOK SEBAGAI CAMPURAN DALAM LASTON TIPE VI SNI 03-1737-1989
Sari
Di Indonesia, umumnya perkerasan jalan yang digunakan adalah perkerasan lentur. Sebagai akibat dari kekurangan lapisan perkerasan lentur, itu menyebabkan kerusakan jalan. Jalan tidak dapat mencapai usia yang direncanakan. Oleh karena itu, dengan teknologi yang ada, studi penambahan serat selulosa yang diperoleh dari serat enceng gondok sebagai bahan campuran aspal panas di Laston Tipe VI akan dilakukan. Proses pembuatan Laston Tipe VI dimulai dengan pembuatan eceng gondok sederhana. Serat dan menghitung rumus campuran pekerjaan yang mengacu pada standar. Dilanjutkan dengan tahap pengujian material dari Laston Tipe VI (termasuk pengujian agregat kasar, pengujian agregat halus, dan pengujian material aspal). Langkah selanjutnya adalah mencampurkan bahan bersama dengan serat enceng gondok (termasuk penimbangan agregat, penggorengan agregat dengan aspal cair yang ditambahkan ke serat enceng gondok,pemadatan benda uji, pengukuran dan penimbangan, perendaman benda uji dalam air, dan pengujian benda uji dengan tes marshall). Dari hasil pengujian dan perhitungan menggunakan analisis regresi, dapat disimpulkan bahwa penambahan serat enceng gondok dapat dilakukan pada Laston Tipe VI dengan variasi terbaik pada kisaran 0,30% - 0,36%.
Kata Kunci
Perkerasan Lentur, Laston Tipe VI, Serat Eceng Gondok
Teks Lengkap:
PDFReferensi
SNI.(1989). Tata Cara Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (Laston) Untuk Jalan Raya. SNI 03-1737-1989.
SNI.(2008). Metode Pengujian Agregat Kasar.
SK SNI 1969-2008.
SNI.(2008). Metode Pengujian Agregat Halus. SK SNI 1970-2008.
SNI.(2011). Metode Pengujian Penetrasi Aspal. SK SNI 2456-2011.
SNI.(2011). Metode Pengujian Titik Lembek Aspal. SK SNI 2434-2011.
SNI.(2011). Metode Pengujian Titik Nyala dan Bakar Aspal. SK SNI 2433-2011.
SNI.(2011). Metode Pengujian Berat Jenis Aspal. SK SNI 2441-1991.
SNI.(2014). Metode Pengujian Marshall Test. RSNI 3-2489-2014.
Refbacks
- Saat ini tidak ada refbacks.
![]() | ![]() |